Kenapa Sel Bisa Mati ?

Kenapa Sel Bisa Mati ?

SEL
Sel merupakan unit kehidupan terkecil dan terstructural dan fungsional dari tubuh. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel . pada hewan selnya tidak mempunyai bentuk yang tetap.

Kenapa Sel Bisa Mati

Dalam Wikipedia disebutkan bahwa di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis sel. Sebagaimana organisme multiselular lainnya, kehidupan manusia juga dimulai dari sebuah sel embrio diploid hasil dari fusi haploid oosit dan spermatosit yang kemudian mengalami serangkaian mitosis. Pada tahap awal, sel-sel embrio bersifat totipoten, setiap sel memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi salah satu dari seluruh jenis sel tubuh. Sel tubuh mati hamper setiap menit dan harus diganti dengan yang baru. Makin berjalannya umur maka jumlah sel yang mati makin tidak sehimbang dengan sel yang tumbuh baru, sehingga kita mengalami wajah yang makin tua.

Untuk itu kita perlu merawat diri dengan menjaga kesehatan agar sel tetap segar dan bisa bertahan hidup lebih lama, serta bisa sehimbang terbentuknya sel pengganti yang sehimbang sehingga kita kelihatan awet muda. Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan.

Kenapa Sel Bisa Mati ?

Rumusan Masalah
Penelitian-penelitian dalam bidang biologi sel berkembang terus sehingga akhir berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut dapat dicapai kesimpulan-kesimpulan yang penting diantaranya: Setiap sel terbentuk atau berasal dari pembelahan sel yang sudah ada. Terdapat kesamaan yang mendasar dalam hal komposisi kimia dan aktivitas metabolisme. Fungsi makhluk hidup secara keseluruhan ditentukan oleh aktivitas dan interaksi dari unit- unit sel yang ada.

A. Struktur sel

Secara umum setiap sel memiliki: membran sel, sitoplasma, dan inti sel atau nukleus. Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan “kompartementasi” di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk. Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah mitokondria , (kondriosom) , badan Golgi (diktiosom), retikulum endoplasma , plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas) , vakuola (khusus tumbuhan)

B. Perkembangan sel

Pada level molekular, perkembangan sel dikendalikan melalui suatu proses pembelahan sel, diferensiasi sel, morfogenesis dan apoptosis. Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel.
Sel mempunyai kemampuan untuk berkembang biak atau membelah dengan menghasilkan sel baru yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Sifat menurun akan muncul sebagai konsekuensi adanya kontinuitas genetik dari sel melalui pembelahan.Proses pembelahan sel Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik). Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.  
Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak. Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan.                                                           


KENAPA SEL BISA MATI

Setelah dibaca dan dipahami lebih lanjut, dapat kami tangkap beberapa hal yang menyebabkan matinya sel antara lain:

  1. Lingkungan sel sangat berperan dalam menentukan kelangsungan hidup suatu organisme, karena keberadaan  fungsi dan struktur sel tergantung pada lingkungan. Ekspresi gen, yang merupakan pengatur berbagai aktivitas metabolisme baik pertumbuhan maupun reproduksi, tergantung pada lingkungan. Oleh karena itu,  lingkungan mempengaruhi tidak hanya mekanisme ekspresi tetapi juga sifat dan fungsi dari produk gen yang diekspresikan. Walaupun secara sendiri-sendiri ataupun secara bersama-sama sel dapat menghasilkan lingkungan dengan cara mensintesis dan mengekresikan materi ektra selluler.
  2. Kemampuan sel menerima perubahan yang dihasilkan karena melakukan adaptasi ini sering berakibat pada hilangnya beberapa kemampuan dan organisme atau sel tersebut mengalami spesialisasi.
  3. Rusaknya sel karena berinteraksi. Berinteraksi tidak hanya dengan lingkungan tetapi juga dengan sel yang lain.  Interaksi ini dilakukan dengan pembuatan materi penghubung antar sel sehingga terjadi kelompok sel yang berinteraksi melalui material ekstraselluler
  4. Keadaan lingkungan yang extrim, Lingkungan yang ekstrem tidak sama bagi semua organisme. Sebuah lingkungan yang benar-benar sesuai bagi sebuah organisme mungkin sangat berbahaya bagi organisme lainnya. 
  5. Beberapa faktor yang dapat bersifat ekstrem bagi suatu organisme: kadar air, kadar garam, tekanan hidrostatik, pH, temperatur, Udara dan radiasi. Terjadi perubahan PH, radiasi yang dapat mengakibatkan terhentinya replikasi DNA
  6. Kekurangan protehin sehingga asam nucleus tidak mampu mensentese protein dalam process pembelahan sehingga sel mati. Penelitian biokimia yang dilakukan Fisher dan Hofmeister pada tahun 1902 mendapatkan bahwa molekul protein mengandung asam amino yang terkait dalam ikatan peptid
  7. Tidak cukupnya jumlah enzim untuk mengadakan aktifitas katalitik, bahwa enzim adalah satu kesatuan molekul yang digunakan oleh sel untuk berbagai macam transformasi energi yang diperlukan dalam memelihara aktivitas kehidupan suatu sel. Ini berdasarkan pemikiran biologis ialah penemuan Ostwald yang melahirkan konsep tentang aktivitas enzim atau aktivitas katalitik.  Untuk mengatasi perubahan lingkungan diperlukan perubahan fungsi atau struktur, perubahan ini hanya dapat terjadi jika tersedia enzim. Enzim adalah protein disintesa melalui mekanisme genetik.
  8. Hubungan hubungan antara mitokondria dan proses oksidasi dalam sel tidak sempurna. Menurut penelitian dari Wieland (1903) dan Wargburg (1908) menyelidiki proses-proses terjadinya oksidasi dalam sel dan kemudian Altmann juga menemukan hubungan antara mitokondria dan proses oksidasi dalam sel. Batelli dan Stern (1912) dan kemudian Wargburg (1913) menyelidiki dan mengemukakan bahwa enzim-enzim pernapasan terdapat dalam beberapa partikel dalam sitoplasma.

DAFTAR PUSTAKA                     

  1. Anatomi dan Fisiologi sel, Ethel Sloane, Buku kedokteran, 1191
  2. Sejarah perkembangan Biologi Sel
  3. sumber lainnya: Internet, dosen pembingbing

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *