Tirtha Yatra 2023

PERJALANAN TIRTAYATRA KE PURA PRAPEN PINGIT
DI KAKI GUNUNG BATUR, KINTAMANI
KOMUNITAS PASRAMAN PADMA BHUANA
Minggu 19-2-2023

Titik pandang dari tepian Penelokan Kintamani , terbentang pemandangan  delta pepohonan hijau di tengah lingkungan batuan keras berwarna hitam yang tidak beraturan. Di lembah / kaki Gunung Batur terdapat Pura Prapen Pingit, Pura Bukit Mentik dan Pura Petirtan Toya Mampeh. yang berada di timur laut delta, tidak tampak dari kejauhan. Perjalanan dengan menempuh jalan turunan yang terjal. Menurun dari Penelokan ke Arah Barat Banau Batur, sekitar 3-4 km. Suhu di kawasan saat tengah hari cukup sejuk kisaran mencapai 30-40 oC yang segera terasa sejuk saat bernaung di bawah pepohonan. Wajah Gunung Batur yang terbuka, terasa hening dengan kawasan suci beberapa Pura dan kesejukan yang dibawa angin membuat kawasan ini menyadarkan siapapun akan keagungan Tuhan YME.

Pada hari Minggu, 19 pebruari 2023 Komunitas pencinta budaya Bali, pelaku spiritual dari pasaraman Padma Bhuana dalam lingkaran Yayasan Padma Bhuana yang berjumlah 30 orang berkunjung,  sembahyang dan melukat di Petirtan Toya Yeh Mampeh di Desa yeh Mampeh. Di suatu kawasan (madianing) Gunung Batur yang berada di sekitar sebelah batrat kaki Gunung Batur di Desa Batur, Kintamani yang terdapat sumber air suci dimana masyarkat untuk memohon air suci Yeh Mampeh yang biasa sebagai tempat memohon air suci ketika ada upakara dipura-pura sekitarnya, air yang  memberi energi pertanian  tanaman sarwa meletik atau tumbuhan yang berasal dari biji-bijian atau buah-buahan.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju Pura Bukit Mentik, sekaligus memberi beberapa paket sembako kepada para pengayah. Pura Bukit Mentik yang dikelilingi alam pertanian dikawasan Desa Yeh Mampeh yang hijau. Diberi nama Pura Bukit Mentik atau pura untuk menumbuhkan bukit itu, menjadi bukit yang subur makmur. Pura Bukit Mentik ini sebagaimana Pura-pura Kahyangan Jagat lainnya juga memiliki Pura-pura Jajar. Pura ini kemungkinan sebagai pemujaan Batara Gana sebagai Dewa Wighna-ghna tempat mohon Tirtha Pengelukatan agar jangan mendapatkan halangan dalam pejalanan ke puncak pemujaan. Disebutkan bahwa tidak jauh dari utama mandala ada Pura Gua yang terletak di sebuah goa terbuka dengan wujud pelinggih mirip  Lingga stana Sang Hyang Pasupati sebagai media memuja Batara Siwa untuk menguasai sifat-sifat yang disebut Asuri Sampad agar sifat-sifat Dewi Sampad agar eksis mengendalikan hidup ini menuju  pengembangan sifat-sifat kedewataan. Karena kecenderungan yang  disebut Dewi Sampad dalam Bhagawad Gita akan membawa manusia berlaku mulia bagaikan Dewata.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju Pura Prapen Pingit menikmati alam dengan pemandangan yang indah sepanjang perjalanan. Didalam beberapa text menyebutkan Pura Prapen Pingit ini dibangun pada tahun 2012, Di kaki tebing tanah keras diatas luapan lahar Gunung Batur. Pura ini terkesan masih baru dan muda, tetapi eksistensi keberadaan goa bergaris tengah sekitar 20-25 cm di ketinggian tebing sekitar 3 m, mungkin menyimpan sejarah Panjang, religi Hindu yang menarik untuk ditelusuri. Ada fenomena sains yang menarik untuk diungkap pada kendi berwarna hitam yang disumbat kapas dan dapat meneteskan air, tanpa ada koneksi dengan titik manapun. Mungkin kelembaban udara dari uap panas yang kemudian mengembun dan diabsorpsi kapas, Tetesan ini ditampung dalam cawan kecil dan menjadi sumber air suci/Tirta di kawasan Pura ini. Posisinya di tengah batuan erupsi Gunung Batur menyulitkan warga menemukan sumber air untuk Tirta. Bagi yang pernah bersembahyang / berkunjung di sana melewati jalan bebatuan lahar gunung Batur akan menikmati pemandangan yang paripurna. Ada wajah Gunung Batur, Gunung Abang, Gunung Agung, Danau Batur, lautan batuan hitam dan pepohonan. (Danny UTP)

Scroll to Top